"Tentang benda-benda yang engkau punya dan engkau banggakan. Tentang gaya hidup yang kau kenakan dan bahkan kini kau tuhankan. Tentang kekinian yang selalu saja engkau bicarakan. Tentang status dan posisi tawarmu di penglihatan orang-orang. Tentang nama besar yang engkau sandang dan engkau busungkan. Tentang seberapa pintar dan cemerlangmu di penglihatan orang-orang. Tentang satu, dua, tiga peperangan yang pernah kau menangkan. Kalimat menjatuhkan yang jadi sering engkau ucapkan, kau hujamkan. Jangan harap itu bisa mengesankanku dan menjatuhkanku..." (Jenny-120)

Thursday, May 2, 2013

Resensi Pinasthika Creative Festival 2011: Iklan Syariah Tak Kalah Kreatif


Pinasthika Creative Festival 2011 (Pinasthika ke-12) telah diadakan di kota Yogyakarta pada tanggal 28-29 Oktober yang lalu. Pagelaran kreatif yang berlangsung dua hari ini dapat dikatakan berjalan dengan cukup sukses, meskipun dari tim juri ada yang mengatakan bahwa kualitas karya yang masuk pada tahun ini mengalami sedikit penurunan. Meskipun demikian harus diakui bahwa industri kreatif nasional Indonesia semakin hari semakin berkembang dan bergerak ke arah kamajuan yang cukup signifikan, khususnya dari segi kuantitas. Industri kreatif dan agensi lokal mulai banyak bermunculan meramaikan jagat kreatif Indonesia. Hal ini tak ayal ikut menciptakan persaingan kreatifitas yang semakin ketat di dalamnya. Persaingan kreatifitas tersebut diharapkan dapat semakin meningkatkan kualitas karya industri kreatif Indonesia, yang pada akhirnya dapat menyejajarkan industri kreatif Indonesia dengan negara-negara lain, khususnya di regional asia tenggara, atau bahkan melampauinya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara Pinasthika Creative Festival tahun ini juga diisi dengan seminar kreatif yang menampilkan jagoan-jagoan kreatif sebagai pembicara baik dari lokal maupun asing. Tema acara yang berbunyi ‘Magical Idea’ ini tampak terimplementasikan pada seminar-seminar yang membahas hal–hal magis periklanan mulai dari ‘marketing magical ideas’ hingga‘how to create magical brands’. Pembicara seperti Masako Okamura (Creative Director Dentsu Inc.), Birger Linke (Creative Director Leo Bunnet Shanghai), Graham Kelly (GKIM Pte Ltd), hingga Sakti Makki (President Director Makki Makki) tampak mampu menarik perhatianaudience dengan sharing dan tanya jawab yang cukup hangat serta penuh semangat. Acara seminar ini juga memperlihatkan bagaimana antusiasme insan kreatif Indonesia dalam upaya meningkatkan kemampuan kreatif, problem solving, hinggamaking the great idea guna menembus pasar kreatif regional hingga internasional.

Syafa’at Marcomm sebagai bagian dari PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia) Daerah Istimewa Yogyakarta juga turut serta dalam pagelaran kreatif bertajuk Pinasthika Creative Festival 2011 ini. Mulai seminar hari pertama hingga penutupan berupaawarding night selalu diikuti oleh tim Syafa’at Marcomm guna manambah khazanah kreatifitas periklanan serta menjalin silaturahmi dengan agensi periklanan Indonesia yang lain. Selain itu, beberapa karya Syafa’at Marcomm juga dimasukkan ke dalam perlombaan kreatif dalam event ini dan hasilnya pun sangat membanggakan.  Syafa’at Marcomm mendapatkan award berupa tiga gold meliputi Gold  TVC Super Gizi Qurban, Gold Medal – Omega Nusantara Corp ID dan Penghargaan Khusus Best Entry Bawana pilihan jury), satu silver, tiga bronze dan empat penghargaan finalis. Karya yang mendapatkan award tersebut meliputi karya kreatif periklanan antara lain berupa TVC, print ad, graphic design, dan lain sebagainya.

Iklan Super Gizi Qurban versi Beatbox - Syafa'at Marcomm Yogyakarta

Seperti diketahui, awarding dalam event Pinasthika tidak berdasarkan pada peringkat rangking terbaik, seperti misalnya perangkingan dalam sekolah yang selalu memiliki peringkat satu, dua, dan seterusnya. Penilaian dalam event ini menggunakan perolehan poin yang harus melampui ambang batas kreatif dari tim juri agar bisa masuk dalam karya finalis. Karya finalis ini nantinya akan disaring lagi guna mendapatkan juaranya, jika memang ada yang layak menjadi juara. Artinya sebuah kategori dalam lomba kreatif ini dapat tidak memiliki satupun finalis atau pemenang, baik gold, silver, atau bronze, jika tim juri menganggap memang tidak ada yang layak untuk mendapatkannya. Hal yang sangat membanggakan adalah bahwa sebagai agensi marketing komunikasi berbasis syariah, Syafa’at Marcomm menjadi satu-satunya agensi nasional yang mampu mendapatkan medali emas dalam iklan kategori bawana. Kategori bawana adalah kategori lomba iklan yang melibatkan seluruh agensi periklanan Indonesia termasuk dari DKI Jakarta. Selain kategori bawana masih ada kategori baskara, yaitu perlombaan iklan bagi agensi seluruh Indonesia kecuali dari DKI Jakarta, serta kategori graphic design dari seluruh Indonesia. Penghargaan khusus didapat Syafa’at Marcomm, “TVC “Supergizi Qurban” selain sebagai satu-satunya entry yang mendapatkan Gold di Bawana juga mendapatkan Best Entry Bawana pilihan juri.

Iklan yang syar’i tidak berarti harus kehilangan sisi kreatifitas. Justru karena banyak hambatan itulah muncul tantangan untuk mencipta iklan yang selain mampu menjual, juga kreatif, dan tentu saja… tetap syar’i.

Artikel ini juga diposting di http://syafaat.com/ dengan judul "Best Entry Bawana, Gold TVC Super Gizi Qurban"